NEMATHELMINTHES
Berdasarkan 4 dasar klasifikasi utama pada pohon fiologeni animalia
sebelumnya (untuk melihat pohon filogeni silahkan klik di sini), maka
phylum ini memiliki karakter : eumetazoa, bilateral, tripoblastik,
pseudoselomata. Sama seperti 3 filum sebelumnya, filum ini belum
memiliki sistem peredaran darah, dan sistem pernafasan. Perkembangan
dilakukan hanya dengan seksual, umumnya cacing jantan lebih kecil dari
yang betina. Cacing jantan memiliki morfologi struktur tubuh yang
membengkok pada bagian ekor. Kelompok ini dalam ekosistem memiliki
peranan sebagai parasit. Wilayah yang menjadi tempat favorit untuk
ditinggali meliputi wilayah usus, pembuluh limfe, anus, otot, di bawah
kulit, dan akar tumbuhan. Sifat parasit ini yang sebagain besar adalah
system pencernaan didukung dengan lapisan kulit yang dilapisi kutikula
yang memiliki karakter kuat melawan asam lambung sehingga cacing ini
meskipun masuk ke dalam lambung tidak tercerna oleh saluran pencernaan
hingga mampu mencapai tempat favoritnya masing-masing. Kasus penyakit yang sering dijumpai disebabkan oleh filum ini antara lain: 1. Cacingan -->Ascaris lumbricoides-->usus 2. Kaki gajah/filariasis --> Wuchereria brancofti-->enyumbatan pembuluh limfa 3. Kremi -->Oxyuris vermicularis -->autoinfeksi --> anus 4. Anemia-->Ancylostoma duodenalis (Necator americanus)--> luka pada usus 3 kelas tersebut adalah turbelaria, trematoda, dan cesto0da.
Gunakan link di bwah ini untuk mendapatkan Artikel lain tentang :
- Porifera
- Coelenterata
- Platyhelminthes
- Nemathelminthes
- Annelida
- Molusca
- Arthropoda
- Echinodermata
- Chordata
|