|
SISTEM REPRODUKSI
Sistem Reproduksi Dalam mempelajari sistem reproduksi hal yang harus Anda kuasai adalah:Struktur dalam dan luar sistem reproduksi pria dan wanita.Kelenjar dan hormon yang terlibatGametogenesisSiklus Menstruasi dan kehamilanTeknik yang mendukung program keluarga berencana
Mari kita pelajari konsep-konsepnya.
1. Struktur dalam dan luar sistem reproduksi pria dan wanita.Pada prinsipya organ reproduksi manusia dibagi menjadi 2 bagian yaitu organ dalam dan luar. Pada pria organ luarnya meliputi penis dan skrotum sedangkan pada wanita meliputi Labium dan klitoris.
Kita pelajari dari Alat reproduksi laki-laki terlebih dahulu. Perhatikan gambar di bawah ini!
Organ dalam pada Pria meliputi kelenjar dan saluran kelamin. Kelenjar yang terlibat dalam sistem reproduksi adalah hipofisis, testis dan kelenjar tambahan (prostat, cowper, vesika seminalis). Konsep yang penting dalam sistem reproduksi adalah fisiologisnya yang dapat menghasilkan sel kelamin. Pembentukan sel kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis pada laki-laki disebut dengan spermatogenesis. Proses ini diawali dengan hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis yaitu hormon LH dan FSH.
LH dan FSH dihasilkan oleh hipofisis anterior dengan fungsi yang berbeda namun keduannya mendukung dalam spermatogenesis. LH akan merangsang sel Leydig yang berada di ruang interstitial tubulus siminiferus untuk menghasilkan testosteron. Testosteron ini berfungsi dalam mempengaruhi perkembangan sifat-sifat seks sekunder pria, memberikan
feedback negatif melalui pituitari dan hipotalamus sehingga mengakibatkan penurunan sekresi luteinizing hormone (LH) dan menjaga fungsi kelenjar prostat dan vesikel seminalis serta merangsang spermatogenesis.
FSH dihasilkan juga oleh kelenjar hipofisis anterior, hormon ini berpengaruh terhadap sel-sel sertoli yang terletak di dalam tubulus siminiferus yang berfungsi untuk memberi nutrien bagi sperma yang sedang berkembang yang sangat mendukung spermatogenesis dari penyediaan bahan makanan bagi sperma. dan pelepasan sel sperma yang telah matur. Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik untuk mempelajari fungsi FSH dan LH.
Saluran kelamin dimulai dari epididimis dan vas deferens yang berlanjut ke Vesika seminalis kemudian ke uretra dan ureter. epididimis dan vas deferens merupakan saluran yang sama, hanya saj dibedakan berdasarkan posisinya terhadap testis. saluran yang menempel pada bagian testis disebut dengan epididimis sedangkan saluran lanjutan yang tidak menempel pada testis disebut dengan vas deferens.
Saluran berikutnya adalah vesika seminalis. Dilihat dari katanya vesika berarti kantung, sedangkan seminalis dari kata semen. Jadi arti kata dari vesika seminalis adalah kantung semen. Semen sendiri dalam kaitannya dengan sistem reproduksi didefinisikan sebagai cairan yang telah berisi spermatozoa dengan dilengkapi kondisi yang sesuai untuk kehidupan spermatozoa. Hal ini berarti cairan semen merupakan tempat yang mendukung kehidupan spermatozoa.Dua vesikula seminalis berkontribusi menghasilkan sekitar 60% dari volume air mani. Cairan dari vesikula seminalis itu tebal, kekuningan, dan basa. Cairan ni berisi lendir,gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi sperma), enzim coagulating, asam askorbat, dan regulator lokal bernama prostaglandin.
Dalam perjalanannya, sperma diberi cairan (semen) yang dihasilkan oleh
kelenjar prostat dan kantung mani (vesika seminalis). Selain sebagai
penghantar sperma, cairan ini juga berfungsi mempertahankan kondisi asam
basa agar sperma bisa melawan keasaman vagina, serta sebagai sumber
energi bagi pergerakan dan kehidupan sperma. Kelenjar prostat mengeluarkan produk-produknya langsung ke uretra melalui beberapa saluran kecil . Cairan ini tipis dan seperti susu; mengandung enzim antikoagulan dan sitrat (gizi untuk sperma). Kelenjar prostat menjadi sumber beberapa masalah medis umum pria atas usia 40. pembesaran prostat (non kanker) terjadi pada lebih dari separuh dari semua laki-laki dalam kelompok usia ini dan di hampir semua pria di atas 70.
Setelah waktunya tiba maka semen akan melalui saluran selanjutnya yang disebut dengan uretra dan ureter sebelum dikeluarkan dari penis pada waktu ejakulasi.
Sekarang kita pelajari Alat reproduksi wanita.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Untuk mempelajari fisiologis sistem reproduksi wanita Anda harus mengetahui terlebih dahulu anatomi sitem reproduksi wanita terlebihd dahulu. Kita pelajari dari dalam dahulu supaya lebih mudah. Letak organ terpenting dalam sistem reproduksi yang menjadi patokan adalah ketahui terlebih dahulu letak ovarium. Ovarium(pada gambar ovary) berada di ujung dari saluran reproduksi wanita. Di bagian tersebut tempat dihasilkannya ovum. Setelah dihasilkan ovum maka selanjutnya ovum akan bergerak menuju tuba fallopi untuk dibuahi. Jika terjadi pembuahan oleh sperma, zigot akan bergerak ke daerah uterus dan berkembang menjadi janin.
Uterus dalam bahsa indonesia diartikan sebagai rahim, rahim memiliki tiga lapisan diantara tiga lapisan tersebut yang penting untuk dibicarakan adalah lapisan endometrium. Lapisan ini penting dibicarakan karena merupakan sebuah daerah yang mendukung pertumbuhan janin dan target dari beberapa hormon utama. Oke anatomi sudah selesai selanjutnya kita masuki fisiologisnya.
Fisiologis sistem reproduksi dipengaruhi oleh kelenjar utama hipofisis yang mensekresikan FSH. Kunci dari pembelajaran ini diawali dari memahami kepanjangan FSH. FSH kependekan dari Folikel Stimulating Hormon diartikan dalam bahasa Indonesia saya artikan menjadi hormon yang merangsang perkembangan folikel. Artinya hormon ini bertanggung jawab terhadap perkembangan folikel.
Selanjutnya kuasai konsep Folikel.
- Folikel adalah "kantung membran" yang dihasilkan oleh ovarium sebagai tempat pembentukan ovum. Jadi yang harus Anda pahami selanjutnya adalah bahwa ovum berkembang di dalam sebuah folikel.
- Folikel memiliki kemampuan untuk menghasilkan hormon dan bisa tiumbuh dan berkembang. Hormon yang dihasilkan oleh folikel adalah estrogen.
- Folikel, setelah ovum masak dan keluar akan berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
- Korpus luteum setelah tidak fungsional akan disebut sebagai korpus albikan dan menghsilkan estrogen dan progesteron dalam jumlah yang sangat sedikit.
Setelah itu pelajari hubungan antar hormon
- Hubungan antara FSH dan Estrogen adalah, Estrogen akan memberikan pengaruh umpan balik negatif terhadap FSH. Artinya yang semula FSH akan merangsang peningkatan sekresi Estrogen, ketika estrogen terbentuk akan menyebabkan penurunan sekresi FSH.
- LH akan aktif ketika kondisi FSH pada batas terendah (FSH dibawah pengaruh umpan balik negatif Estrogen).
- Progesteron akan menekan sekresi FSH dan LH sekaligus demikian sebaliknya, jika progesteron meningkat maka FSH akan disekresikan. (LH aktif saat FSH pada kondisi terendah, Estrogen menekan pengaruh FSH)
Untuk memahami hubungan di atas, kita langsung simulasi dengan proses siklus menstruasi normal yang terjadi pada seorang wanita.Pertamax perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar tersebut memberikan informasi mengenai keadaan pertumbuhan dan perkembangan folikel, kondisi hormon-hormon yang terlibat, dan perkembangan dinding uterus(endometrium).
Mari kita bahas.
- Pada hari pertama menstruasi(pendarahan), pada saat yang bersamaan folikel baru mulai terbentuk dan suhu wanita berada di sekitar 36 derajat celcius. Pembentukan folikel ini dibawah pengaruh FSH(estradiol), jadi kita dapat melihat bahwa hormon yang paling tinggi konsentrasinya adalah estradiol(FSH). Dengan Adanya FSH maka folikel yang mulai terbentuk akan mampu tumbuh dan berkembang.
- Konsekuensi dari perkembangan folikel adalah folikel akan menghasilkan estrogen yang jika meningkat konsentrasinya dapat menghambat/menekan pengaruh dari FSH. dapat diamati pada grafik perbandingan hormon-hormon bahwa pada hari ke-7 dominansi estrogen mulai nampak dengan penurunan konsentrasi hormon FSH.
- hormon FSH akan semakin berkurang pengaruhnya karena peningkatan hormon estrogen oleh folikel. hal ini terjadi hingga hari ke 12 dan 13. hingga menyebabkan kondisi FSH mencapai batas yang terendah. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi LH untuk menunjukkan dominansi selama FSH dalam keadaan terendah.
- Maka ovulasipun terjadi karena LH, akan tetapi ovulasi ini memberikan dampak negatif bagi progesteron dan FSH. Karena LH menyebabkan ovulasi maka folikel berubah jadi corpus luteum yang memiliki kemampuan mensekresi progesteron dan estrogen. Kehadiran progesteron ini menekan FSH dan LH sekaligus. dampaknya bagi endometrium akan semakin menebal dan kaya akan pembuluh darah.
- Progersteron dan estrogen hanya mampu disintesis hanya dalam kurun waktu tertentu oleh corpus luteum jika tidak segera dibuahi. Hingga pada suatu saat yaitu hari ke-25, konsentrasinya menurun dan memberi kesempatan untuk FSH kembali menunjukkan pengaruhnya. dan akhirnya siklus berulang kembali.
Berikutnya akan saya lanjutkan tentang gametogenesis dan macam-macam teknik yang mendukung program KB. Kali ini saya cukupkan sekian dahulu. terima kasih sudah membaca. jangan lupa like/pooling/commentnya ya. GBU
.
|
|